Sabtu, 30 April 2016

Tulisan - Analisis Sumber dan Penggunaan Kas



Analisis Sumber Daya dan Penggunaan Kas

Analisis sumber dan penggunaan kas (aliran kas) adalah merupakan alat yang sangat penting bagi manajemen keuangan untuk mengetahui aliran kas, darimana aliran kas tersebut dan kemana kas tersebut digunakan. Sedangkan bagi perusahaan digunakan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan kas sekaligus untuk menilai tingat likuiditasnya agar tetap terjaga.
Informasi aliran kas sangat berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Informasi arus kas tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan, karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
Pihak manajemen dapat menggunakan laporan sumber dan penggunaan kas untuk menentukan kebijakan deviden, kas yang berasal dari investasi operasi, dan kebijakan investasi dan pendanaan. Sementara pihak luar, seperti investor dan kreditur dapat menggunakan laporan arus kas untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar deviden, kemampuan dalam membayar hutang dan kas yang berasal dari operasi dibandingkan dengan kas yang berasal dari sumber penggunaannya.

Laporan Sumber Dan Penggunaan Kas
Penyusunan laporan perubahan kas atau laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini memakan waktu yang lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing serta tujuannya, dan cara ini hanya dapat dilakukan oleh internal analisis yang memungkinkan memperoleh datanya dengan lengkap dan masih murni. Bagi eksternal analisis, menyusun laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan antara dua waktu atau akhir periode serta informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalisis perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (noncash transaction).

Tugas - Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dan Analisis Break Even Point



Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Dana Dalam Arti Kas
Dana yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada perubahan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kas. Oleh karena itu, laporannya disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Kas. Laporan sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan pengunaan-penggunaannya.
Dalam kenyataannya selain membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar kas, perusahaan juga membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja (statements of sources and uses of working capital).
Modal kerja dapat diartikan beberapa Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar. Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja tidak dicantumkan penggunaan dana yang berasal dari modal sendiri karena tidak akan mengakibatkan perubahan modal kerja (netto).

Laporan Sumber Dan Penggunaan Kas
Penyusunan laporan perubahan kas atau laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini memakan waktu yang lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing serta tujuannya, dan cara ini hanya dapat dilakukan oleh internal analisis yang memungkinkan memperoleh datanya dengan lengkap dan masih murni. Bagi eksternal analisis, menyusun laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan antara dua waktu atau akhir periode serta informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalisis perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (noncash transaction).

Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain sebagai berikut:
a.      Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible asset, dan wasting assets. Biaya depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
b.     Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat di tagih lagi.
c.  Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah habis disusut dan atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
d.    Adanya pembayaran stock devidend (dividen dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

Analisis Sumber Dana dan Penggunaannya
Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting bagi manajer keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan asal sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.

Analisis Break Even Point
 
Pengertian Analisis Break Event Point
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.

Tujuan dari analisis break even point yaitu untuk mengetahui pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai laba tertentu. BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP  adalah:
a.       Alat perencanaan untuk hasilkan laba
b. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
c.       Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
d.      Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

Minggu, 10 April 2016

Artikel Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.
Analisis laporan keuangan adalah proses evaluasi kritis terhadap informasi finansial yang tersaji dalam laporan keuangan untuk memahami dan sebagai dasar untuk membuat keputusan mengenai operasi suatu perusahaan atau badan usaha. Pada dasarnya analisis finansial seperti ini adalah sebuah kajian terhadap hubungan antara fakta keuangan yang berbeda dengan angka-angka seperti yang tersaji dalam satu set laporan finansial. Laporan ini tidak berhenti sampai di sini karena masih dibutuhkan suatu interpretasi terhadap data yang tersaji dalam dokumen laporan tersebut untuk mendapatkan wawasan operasional yang efisien dan membawa keuntungan atau manfaat bagi perusahaan bersangkutan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan. Sedangkan menurut Harahap (2009:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba-rugi atau hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi keuangan.
 
Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005:2) adalah sebagai berikut:
a.   menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi,
b.   laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu,
c.   laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya

Sumber :
http://puttyaisyahp.blogspot.co.id/2014/03/artikel-analisis-laporan-keuangan.html

Sabtu, 09 April 2016

Contoh Kasus Rasio Laporan Keuangan



Contoh Soal :
TAVI SPORT
Neraca Saldo
31-Des-08




KETERANGAN
NO BUKTI
D
K
Kas

24.010.170

Piutang dagang

162.500.000

Piutang lain-lain

5.500.000

Persediaan barang dagang

27.500.000

Perlengkapan Usaha

1.500.000

Tanah

150.000.000

Peralatan

5.250.000

Kendaraan

140.000.000

Ak. Penyusutan Kendaraan


4.200.000
Bangunan

275.000.000

Ak. Penyusutan bangunan


8.300.000
Hutang dagang


78.000.000
Hutang sewa


500.000
Hutang bank


30.000.000
Hutang lain-lain


53.166.000
Modal


563.500.000
Penjualan


242.000.000
Retur penjualan

2.000.000

Potongan penjualan

315.000

Pembelian

53.300.000

By Angkut Pembelian

250.000

Retur Pembelian



Potongan Pembelian


750.000
Biaya Promosi

14.000.000
150.000
Biaya Gaji

104.500.000

Biaya Listrik & telp

11.600.000

Biaya Bunga

3.340.830





TOTAL

980.566.000
980.566.000











TAVI SPORT
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2008
LAPORAN LABA RUGI




Penjualan



242.000.000

Retur Penjualan
2.000.000




Pot.Penjualan
315.000
+







2.315.000
_
Penjualan Bersih



239.685.000

HPP





PBD awal


27.500.000


Pembelian
53.300.000




BAP
250.000
+





53.550.000









Retur pembelian
750.000




Pot. {embelian
150.000
+





900.000
_








Pembelian Bersih


52.650.000
+




80.150.000


PBD Akhir


22.800.000
_

HPP



57.350.000
_






Laba Kotor



182.335.000

Biaya Operasional





By Promosi
14.000.000




By Gaji
104.500.000




By Listrik & Telp
11.600.000




By Peny Peralatan
65.625




By perlengkapan
400.000




By Peny kendaraan
14.000.000




By Peny Bangunan
27.500.000


+







Total By Operasional



172.065.625
_






Laba Bersih Di luar Usaha


10.269.375

By Bunga
4.090.830



_






Laba Bersih setelah Biaya Diluar Usaha

6.178.545


a. Current Ratio
Aktiva lancar
X 100%
   Hutang Lancar

        Aktiva Lancar = Kas+Piutang dagang+Piutang Lain-Lain+Persediaan+Per.Usaha
                        = 24.010.170+162.500.000+5.500.000+27.500.000+1.500.000
                        = 221.010.170
        Hutang lancar = 78.000.000+500.000+30.000.000+53.166.000 = 161.666.000
                                   221.010.170 / 161.666.000 x 100 % = 137 %   
                               = 1,37 X
                            ( Artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,37   Aktiva lancar  )

b. Quick Ratio
Aktiva Lancar – Persediaan
X 100 %
Kewajiban Lancar

221.010.170 - 27.500.000
X 100 %
161.666.000

                             = 119,69 %  = 120 %
                             =  1,20 X
   (Artinya kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva adalah setiap Rp 1 hutang lancar  dengan Rp 1,20 aktiva lancar yang likuid)



contoh kasus 2
Berikut Contoh Laporan Keuangan PT. Astra International,Tbk. Tahun 2012 beserta perhitungannya.






Ratio
Metode Perhitungan
a.   Current Ratio
Aktiva Lancar / Hutang Lancar
Rp 75,799 / Rp 54,178 = Rp 1,4
v  Jadi setiap hutang lancer Rp 1 dijamin oleh aktiva lancer Rp 1,4
b.   Cash Ratio
( Kas + Efek ) / Hutang Lancar
Rp 11,055 + (Rp 4,805+Rp 14,820)) / Rp 54,178
= Rp 0.57
v  Jadi setiap hutang lancer Rp 1 dijamin oleh kas dan efek sebesar Rp 0,57
c.    Quick Ratio
( Kas + Efek + Piutang ) / Hutang Lancar
( Rp 11,055 + (Rp 4,805+Rp 14,820) + Rp 928,408 / Rp 54,178 = Rp 17,7
v  Jadi setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh quick assests Rp 17,7
d.   Working Capital
( Aktiva Lancar – Hutang lancar ) / Jumlah Aktiva
( Rp 75,799 – Rp 54,178 ) / Rp 182, 274 = Rp 0,12