Sabtu, 19 Desember 2015

Perkembangan Handphone

Perkembangan Handphone





 Telepon genggam atau handphone atau Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
Sejarah
Menurut tante wiki indonesia Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang pekerja di pabrikan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun sering disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Akhirnya sebuah handphone pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk membuatnya,  Pabrikan Motorola membutuhkan biaya kurang lebih US$1 juta. “Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
Perkembangan
1.      Generasi awal
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2MHz.
Pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil. Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTNlandline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini. Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.

2.      Generasi 1
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
3.      Generasi 2
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS.
Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membahayakan pengguna.
4.      Generasi 3
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile
5.      Generasi 4
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing,online game, dan lain-lain.


Jaringan Internet menggunakan Satelit (Vsat)



Teknologi  Jaringan Internet menggunakan Satelit (Vsat)

 

VSAT merupakan singkatan dari “Very Small Aperture Terminal” adalah sebuah terminal penerima/pengirim sinyal satelit atau dapat disebut juga stasiun bumi. VSAT memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan ukuran stasiun bumi lainnya. Umumnya VSAT memiliki ukuran antena berdiameter antara 0,9 meter sampai dengan 3,8 meter. Fungsi utama VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit, kemudian satelit tersebut berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya (stasiun bumi penerima lainnya).
VSAT masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1989 seiring dengan bermunculannya bank-bank swasta yang sangat membutuhkan komunikasi online seperti ATM (Automatic Teller Machine). Penggunaan infrastruktur jaringan telekomunikasi VSAT oleh perusahaan ataupun instansi pemerintah yang memiliki kantor cabang yang tersebar di  seluruh wilayah Indonesia dirasakan lebih efektif dibanding teknologi  microwave maupun jaringan kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun kabel juga kurang efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya besar. Keduanya sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan cakupan areanya pun sangat terbatas karena kendala geografis, padahal kita tahu bahwa Indonesia terdiri dari banyak pulau sehingga sulit untuk menerapkan jaringan microwave maupun kabel, dan memang karena hal tersebutlah teknologi VSAT saat ini merupakan teknologi yang cukup favorit yang banyak digunakan oleh perusahaan swasta maupun pemerintah.
Teknologi VSAT merupakan solusi dengan cost efektif untuk hubungan jaringan komunikasi independen dengan jumlah besar dengan site-site yang tersebar. VSAT menawarkan value added service berbasis satelit seperti: Internet, data, LAN, voice/fax dan dapat menyediakan jaringan komunikasi private/public serta layanan multimedia.
Pada umumnya VSAT diletakan langsung di site pengguna. Seorang end user VSAT memerlukan perangkat untuk menghubungkan komputernya dengan antena luar yang mempunyai transceiver. Transceiver menerima atau mengirim sinyal ke transponder satelit di angkasa. Satelit menerima sinyal dari bumi, menguatkan dan mengirimkan kembali sinyal ke bumi.

Topologi VSAT
Dalam sebuah sistem jaringan VSAT, elemen jaringannya dapat dibagi ke dalam 2 kategori, yaitu ground segment dan space segment. Masing-masing komponen dan fungsi dari segmen-segmen tersebut dapat dilihat di bawah ini :
I. Ground Segment
Merupakan element jaringan VSAT yang berada di bumi, yang terdiri dari HUB station, dan terminal VSAT itu sendiri.

a.      Hub Station
Berfungsi untuk mengontrol seluruh operasi jaringan komunikasi. Pada hub terdapat sebuah server Network Management System (NMS) yang memberikan akses pada operator jaringan untuk memonitor dan mengontrol jaringan komunikasi melalui integrasi perangkat keras dan komponen-komponen perangkat lunak. Operator dapat memonitor, memodifikasi dan mendownload informasi konfigurasi individual ke masing-masing VSAT. NMS workstation terletak pada user data center.
b.      Terminal VSAT
Sebuah terminal VSAT terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU). ODU terdiri atas antena dan Radio Frequency Transmitter (RFT). Antena berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena pada ODU dapat memacarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit dengan besar frekuensi dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dan dapat menerima gelombang besar radio RF dari satelit ke stasiun bumi dengan besar frekuensi dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 Ghz. Sedangkan komponen RFT pada ODU berfungsi sebagai penguat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh.
Indoor Unit (IDU) terdiri atas modem VSAT yang berguna sebagai modulator dan demodulator. Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi kedalam sinyal IF pembawa yang dihasilkan oleh synthesiser. Frekuensi IF besarnya mulai dari 52MHz sampai 88MHz dengan frekuensi center 70 MHz. Sedangkan demodulasi adalah proses memisahkan sinyal informasi digital dari sinyal IF dan meneruskannya ke perangkat teresterial yang ada. Secara umum Indoor Unit berfungsi untuk menghubungkan antena VSAT dengan terminal pelanggan lainnya serta dapat meneruskan sinyal informasi ke perangkat lain yang terhubung dengannya bila diperlukan.
II. Space Segment
Merupakan element jaringan VSAT yang terdapat di langit, yang terdiri dari satelit, dalam hal ini digunakan satelit GEO (Geosynchronous Earth Orbit).

a.      Satelit
Dalam jaringan VSAT, satelit melakukan fungsi relay, yaitu menerima sinyal dari ground segment, memperkuatnya, dan mengirimkannya lagi ke ground segment yang lain. Satelit yang digunakan dalam system jaringan VSAT ialah satelit GEO (Geosynchronous Earth Orbit), yaitu satelit yang mengorbit pada ketinggian 35.786 km ~ 36.000 km di atas permukaan bumi. Geosynchonous artinya satelit itu mengorbit sesuai dengan rotasi bumi, sehingga kalau dilihat dari suatu titik di bumi, satelit itu akan terlihat diam. Penggunaan satelit GEO ini menguntungkan karena terminal VSAT dapat dibuat tetap menghadap ke satelit dan tidak perlu diubah-ubah arahnya karena posisi satelitnya akan tetap terhadap terminal VSAT di bumi.

Jumat, 18 Desember 2015

DATABASE

Nama Anggota :
1. Abiyu Hadi Amin (40213065)
2. Bagas Setiawan (41213599)
3. Berna Tergusin S. (41213709)
4. Dwinanda Agung L. (42213725)
5. Ogi Saputera (46213757)
Kelas : 3DA02
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manejemen
Pada penulisan ini akan kami bahas mengenai penyimpanan sekunder, yaitu mengenai pengidentifikasian dua jenis dasar penyimpanan sekunder dan memberikan contoh terhadap masing-masing jenis tersebut. kami juga juga akan mengemukakan pengaruh penyimpanan sekunder pada cara pemrosesan data.
 
1. Hirarki Data
File adalah kumpulan catatan data yang mempunyai hubungan dengan subyek tertentu. Sebagai contoh, ada file piutang yang menerangkan faktur yang dikirim perusahaan kepada pelanggannya. Record atau catatan terdiri atas semua elemen data yang berkaitan dengan sub-unit dalam file. sebagai contoh, tiap catatan pada file penggajian berhubungan dengan tiap-tiap karyawan. Elemen data adalah unit data terkecil, sehingga ia tidak dapat dipisahkan. dalam catatan penggajian dapat dijumpai elemen data seperti, nama karyawan, nomor karyawan, dan nomor biaya pembayaran per jam.
oleh karenanya, data berada dalam hierarki:
*File
*Catatan (record)
*Elemen data
2. Manajemen Informasi dan Data
Manajemen informasi didefinisikan sebagai seluruh usaha dalam perusahaan untuk menciptakan dan memelihara sumber informasi. Bila dinyatakan dalam penyertaan formal oleh manajemen puncak dalam perusahaan, maka istilah manajemen sumber informasi atau IRM-lah yang digunakan. Karena data adalah bahan mentah dari tempat perolehan informasi, perusahaan juga menggunakan manajemen data. Manajemen data, yang merupakan subset manajemen informasi, mencakup semua aktivitas yang dilakukan untuk memastikan keakuratan dan ke-up to date-an sumber data perusahaan.
Aktivitas manajemen data mencakup:
  • Pengumpulan data. data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat pada sebuah form yang disebut dokumen sumber yang berperan sebagai input terhadap sistem. sebagai contoh, data yang menerangkan penjualan dimasukkan pada form pesanan penjualan.
  • Verifikasi. Data diedit dalam beberapa cara untuk memverifikasi keakuratannya.
  • Penyimpanan. Data disimpan pada beberapa media, seperti tape magnetis dan disk magnetis.
  • Pengamanan. Selagi data berada dalam penyimpanan ia dijaga keamanannya untuk mencegah kerusakan, pengrusakan, atau penyalahgunaan.
  • Pengorganisasian. Data dapat disusun dalam berbagai urutan untuk menungkatkan nilai informasinya.
  • Pemanggilan. Data dibuat agar dapat diguanakan oleh pemakai yang berhak.
Perusahaan mengorganisasi datanya menjadi sumber data terpadu dan menyusun software yang diperlukan untuk mengelola sumber tersebut, dimungkinkan untuk melakukan semua kegiatan tersebut dengan menggunakan komputer.
3. Penyimpanan Sekunder
Semua komputer mennyertakan beberapa penyimpanan sekunder untuk mendukung penyimpanan primer. Lebih jauh lagi kita mengetahui bahwa penyimpanan sekunder selalu berisi unit tape magnetis  dan disk magnetis. Walaupun sekarang ini mereka termasuk teknologi yang paling terkenal, namun mereka bukanlah merupakan dua jenis utama penyimpanan sekunder. Dua jenis utama penyimpanan sekunder adalah akses beruntun dan akses langsung. Akses langsung dapat memanggil secara cepat catatan perorangan, namun penyimpanan berurutan (sequential) tidak dapat.
     a). Penyimpanan Berurutan (Sequential)
Penyimpanan sequential adalah media penyimpanan untuk mengisikan catatan yang diatur dalam susunan tertentu. Catatan pertama harus diproses pertama kali, catatan kedua diproses pada urutan yang kedua, dan seterusnya sampai file tersebut penuh. Mekanisme yang digunakan untuk membaca dan menulis hanya dapat mengakses catatan berikutnya. Ia tidak dapat melangkahi ataupun kembali lagi secara tidak urut untuk mengakses record lain.Tape magnetis menjadi satu-satunya media penyimpanan yang banyak digunakan sekarang ini, dan harus digunakan untuk penyimpanan sequential.
  • Record Tape Magnetis
Semua elemen data yang merupakan record direkam atau dicatat  secara bergantian sepanjang luas tape. Field digunakan untuk menerangkan ruang dalam record tempat elemen data disimpan. Baris kosong memisahkan antara record tersebut.
  • Memperbaharui File Tape Magnetis
File yang memberikan gambaran konseptual dari perusahaan disebut file master. Terdapat file invetory master, file customer master, file employee master, dan sebagainya. Setiap file master berisi data mengenai subyeknya sendiri. File master diperbaharui dengan data dari file transaksi. File transaksi berisi data yang menjelaskan aktivitas perusahaan, seperti penjualan, pembelian, dan jam kerja karyawan.
Proses pembaharuan file disebut pemeliharaan file (file maintenance). proses tersebut mencakup penambahan record baru, penghapusan record, dan pembuatan perubahan pada record. Ketika file master tape magnetis dipelihara, tidak dimungkinkan menulis kembali record yang diperbaharui ke dalam area yang sama pada tape dari tempat terbacanya record. Record yang diperbaharui harus ditulis ke dalam tape yang lain. Oleh karena itu, pemeliharaan file tape magnetis akan menghasilkan tape yang diperbaharui kedua.
  • Penggunaan Tape Magnetis
Tape magnetis lebih tepat digunakan sebagai media penyimpanan historis. Perusahaan dapat menyimpan data accountingnya pada tape dan menyimpan tape pada kotak penyimpanan sebagai audit trail, atau catatan aktivitas bisnis. Penggunaan yang sama dari tape magnetis ini adalah sebagai file backup untuk file master pada peralatan penyimpanan akses langsung.
Tape magnetis dapat juga berfungsi sebagai media input. Unit key-to-tape offline dapat digunakan untuk merekam data transaksi ke dalam kumparan tape magnetis atau kaset, yang kemudian dapat diproses oleh komputer. Yang terakhir, tape magnetis dapat digunakan sebagai media komunikasi yang dapat dikirimkan.
     b). Penyimpanan Akses Langsung
Jenis utama lain dari penyimpanan sekunder adalah akses langsung. Peralatan penyimpanan akses langsung, yang disebut DASD, memungkinkan mekanisme baca/tulis dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Teknologi DASD yang paling terkenal adalah disk magnetis. Disk ini terbuat dari metal atau logam yang dilapisi dengan bahan perekaman yang digunakan pada tape magnetis.
  • Disk Magnetis
DADS dari mikrokomputer sering kali terdiri atas satu atau dua disket drive yang memproses data yang terekam pada disket atau floopy plastik kecil. Disket 5 1/4 inci dari PC IBM dan dari PC kompatibel mempunyai kapasitas 360.000 byte. Disket 3 1/2 inci dari IBM Personal System/2 yang baru, mempunyai kapasitas 720.000 byte. Hard Disk terbuat dari logam dan dapat menyimpan 20 megabyte atau lebih.
  • Memperbaharui File DASD
Pada penyimpanan akses langsung, mekanisme akses dapat diarahkan ke sembarang record untuk proses baca dan tulis pada lokasi tersebut, maka tidak perlu untuk menciptakan file kedua seperti yang dilakukan tape magnetis. Record yang diperbaharui ditulis kembali dalam lokasi aslinya. Data transaksi dapat [ula dalam bentuk disk magnetis atau file tape. Lebih dari itu, data transaksi tidak perlu berada dalam urutan tertentu pula.
DASD dapat digunakan sebagai penyimpanan sequential (berurutan). Dalam hal ini, record DASD dibaca dan ditulis dengan cara yang sama seperti pada tape magnetis, yaitu record harus dibaca atau ditulis secara urut.
  • Penggunaan DASD
DASD dapat digunakan sebagai media file master secara sempurna. File tersebut dapat diperbaharui selagi transkasi terjadi, dengan memberikan record ativitas perusahaan pada saat itu. pemakai dapat memperoleh akses yang cepat terhadap data ini dari terminal.
Kekurangan trail audit otomatis yang dilakukan oleh file master lama akan menyebabkan pemakai DASD untuk secara berkala mengkopi file DASD ke dalam tape magnetis.Hal ini disebut dumping the file. Tape berfungsi sebagai file backup.
Penggunaan DASD lain yang terkenal adalah sebagai media penyimpanan intermediate untuk mengisi data yang semi terproses. DASD dapat juga digunakan sebagai media input dengan cara yang sama seperti pada tape magnetis.
  • Teknologi DASD yang Lain
Teknologi baru yang muncul besar kemungkinannya akan mengganti disk magnetis dengan disk optis. Disk optis, yang juga disebut laser disk dan CD-ROM (singkatan dari Compact Disk - Read Only Memory), adalah disk yang menampilkan data dengan kombinasi pit tipis yang diciptakan pada permukaan sinar laser.
4. Pengaruh Peyimpanan Sekunder Pada Pemrosesan
Ada dua cara untuk memproses data, menjalankan transaksi secara terpisah, atau menggabungkan beberapa transaksi dan memprosesnya secara bersama-sama sebagai batch. Bila tiap transaksi diproses secara terpisah, proses ini dikenal sebagai online processing (pemrosesan online). Aplikasi perusahaan terutama dipengaruhi oleh jenis pemrosesan yang dilakukan. Aplikasi menentukan jenis penyimpanan sekunder yang dikehendaki. Kemudian, bila penyimpanan dihubungkan ke CPU, pemrosesan yang diawali penyimpanan akan terjadi.
  • Pemrosesan Batch
Pemrosesan batch telah digunakan lebih lama dari pemrosesan online, namun masih digunakan terutama untuk sistem pemrosesan data. Kelemahan pemrosesan batch file adalah adanya kenyataan bahwa file hanya akan berlaku segera setelah pembaharuan cycle. Hal tersebut berarti manajemen tidak mempunyai sumber data yang akurat.
  • Pemrosesan Online
pemrosesan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman. Terobosan teknologi yang menyebabkan munculnya pemrosesan online adalah penyimpanan disk (disk storage).
  • Sistem Real-Time
Sistem Real-Time merupakan sistem komputer yang mengontrol sistem fisik yang mamp merespon secara cepat terhadap status dari sistem fisik tersebut. Artinya transaksi dilakukan dalam real time (waktu sebenarnya) selagi transkaksi terjadi. Sistem real-time adalah jenis khusus dari sistem online.

Sumber referensi :
McLeod, Raymond, Jr., 2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.
Margianti, E. S., dan Suryadi, H. S. 1994. Seri Diktat Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Gunadarma.