Nama Anggota :
1. Abiyu Hadi Amin (40213065)
2. Bagas Setiawan (41213599)
3. Berna Tergusin S. (41213709)
4. Dwinanda Agung L. (42213725)
5. Ogi Saputera (46213757)
Kelas : 3DA02
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manejemen
Pada penulisan ini akan kami bahas mengenai penyimpanan sekunder, yaitu
mengenai pengidentifikasian dua jenis dasar penyimpanan sekunder dan
memberikan contoh terhadap masing-masing jenis tersebut. kami juga juga
akan mengemukakan pengaruh penyimpanan sekunder pada cara pemrosesan
data.
1. Hirarki Data
File adalah kumpulan catatan data yang mempunyai hubungan dengan
subyek tertentu. Sebagai contoh, ada file piutang yang menerangkan
faktur yang dikirim perusahaan kepada pelanggannya. Record atau
catatan terdiri atas semua elemen data yang berkaitan dengan sub-unit
dalam file. sebagai contoh, tiap catatan pada file penggajian
berhubungan dengan tiap-tiap karyawan. Elemen data adalah unit
data terkecil, sehingga ia tidak dapat dipisahkan. dalam catatan
penggajian dapat dijumpai elemen data seperti, nama karyawan, nomor
karyawan, dan nomor biaya pembayaran per jam.
oleh karenanya, data berada dalam hierarki:
*File
*Catatan (record)
*Elemen data
2. Manajemen Informasi dan Data
Manajemen informasi didefinisikan sebagai seluruh usaha dalam
perusahaan untuk menciptakan dan memelihara sumber informasi. Bila
dinyatakan dalam penyertaan formal oleh manajemen puncak dalam
perusahaan, maka istilah manajemen sumber informasi atau IRM-lah
yang digunakan. Karena data adalah bahan mentah dari tempat perolehan
informasi, perusahaan juga menggunakan manajemen data. Manajemen data,
yang merupakan subset manajemen informasi, mencakup semua aktivitas
yang dilakukan untuk memastikan keakuratan dan ke-up to date-an sumber
data perusahaan.
Aktivitas manajemen data mencakup:
- Pengumpulan data. data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat pada sebuah form yang disebut dokumen sumber yang berperan sebagai input terhadap sistem. sebagai contoh, data yang menerangkan penjualan dimasukkan pada form pesanan penjualan.
- Verifikasi. Data diedit dalam beberapa cara untuk memverifikasi keakuratannya.
- Penyimpanan. Data disimpan pada beberapa media, seperti tape magnetis dan disk magnetis.
- Pengamanan. Selagi data berada dalam penyimpanan ia dijaga keamanannya untuk mencegah kerusakan, pengrusakan, atau penyalahgunaan.
- Pengorganisasian. Data dapat disusun dalam berbagai urutan untuk menungkatkan nilai informasinya.
- Pemanggilan. Data dibuat agar dapat diguanakan oleh pemakai yang berhak.
Perusahaan mengorganisasi datanya menjadi sumber data terpadu dan
menyusun software yang diperlukan untuk mengelola sumber tersebut,
dimungkinkan untuk melakukan semua kegiatan tersebut dengan menggunakan
komputer.
3. Penyimpanan Sekunder
Semua komputer mennyertakan beberapa penyimpanan sekunder untuk
mendukung penyimpanan primer. Lebih jauh lagi kita mengetahui bahwa
penyimpanan sekunder selalu berisi unit tape magnetis dan disk
magnetis. Walaupun sekarang ini mereka termasuk teknologi yang paling
terkenal, namun mereka bukanlah merupakan dua jenis utama penyimpanan
sekunder. Dua jenis utama penyimpanan sekunder adalah akses beruntun dan
akses langsung. Akses langsung dapat memanggil secara cepat catatan
perorangan, namun penyimpanan berurutan (sequential) tidak dapat.
a). Penyimpanan Berurutan (Sequential)
Penyimpanan sequential adalah media penyimpanan untuk mengisikan catatan
yang diatur dalam susunan tertentu. Catatan pertama harus diproses
pertama kali, catatan kedua diproses pada urutan yang kedua, dan
seterusnya sampai file tersebut penuh. Mekanisme yang digunakan untuk
membaca dan menulis hanya dapat mengakses catatan berikutnya. Ia tidak
dapat melangkahi ataupun kembali lagi secara tidak urut untuk mengakses
record lain.Tape magnetis menjadi satu-satunya media penyimpanan yang
banyak digunakan sekarang ini, dan harus digunakan untuk penyimpanan
sequential.
- Record Tape Magnetis
Semua elemen data yang merupakan record direkam atau dicatat secara
bergantian sepanjang luas tape. Field digunakan untuk menerangkan ruang
dalam record tempat elemen data disimpan. Baris kosong memisahkan antara
record tersebut.
- Memperbaharui File Tape Magnetis
File yang memberikan gambaran konseptual dari perusahaan disebut file
master. Terdapat file invetory master, file customer master, file
employee master, dan sebagainya. Setiap file master berisi data mengenai
subyeknya sendiri. File master diperbaharui dengan data dari file
transaksi. File transaksi berisi data yang menjelaskan aktivitas
perusahaan, seperti penjualan, pembelian, dan jam kerja karyawan.
Proses pembaharuan file disebut pemeliharaan file (file maintenance).
proses tersebut mencakup penambahan record baru, penghapusan record, dan
pembuatan perubahan pada record. Ketika file master tape magnetis
dipelihara, tidak dimungkinkan menulis kembali record yang diperbaharui
ke dalam area yang sama pada tape dari tempat terbacanya record. Record
yang diperbaharui harus ditulis ke dalam tape yang lain. Oleh karena
itu, pemeliharaan file tape magnetis akan menghasilkan tape yang
diperbaharui kedua.
- Penggunaan Tape Magnetis
Tape magnetis lebih tepat digunakan sebagai media penyimpanan historis.
Perusahaan dapat menyimpan data accountingnya pada tape dan menyimpan
tape pada kotak penyimpanan sebagai audit trail, atau catatan aktivitas
bisnis. Penggunaan yang sama dari tape magnetis ini adalah sebagai file
backup untuk file master pada peralatan penyimpanan akses langsung.
Tape magnetis dapat juga berfungsi sebagai media input. Unit key-to-tape
offline dapat digunakan untuk merekam data transaksi ke dalam kumparan
tape magnetis atau kaset, yang kemudian dapat diproses oleh komputer.
Yang terakhir, tape magnetis dapat digunakan sebagai media komunikasi
yang dapat dikirimkan.
b). Penyimpanan Akses Langsung
Jenis utama lain dari penyimpanan sekunder adalah akses langsung.
Peralatan penyimpanan akses langsung, yang disebut DASD, memungkinkan
mekanisme baca/tulis dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian
secara urut. Teknologi DASD yang paling terkenal adalah disk magnetis.
Disk ini terbuat dari metal atau logam yang dilapisi dengan bahan
perekaman yang digunakan pada tape magnetis.
- Disk Magnetis
- Memperbaharui File DASD
Pada penyimpanan akses langsung, mekanisme akses dapat diarahkan ke
sembarang record untuk proses baca dan tulis pada lokasi tersebut, maka
tidak perlu untuk menciptakan file kedua seperti yang dilakukan tape
magnetis. Record yang diperbaharui ditulis kembali dalam lokasi aslinya.
Data transaksi dapat [ula dalam bentuk disk magnetis atau file tape.
Lebih dari itu, data transaksi tidak perlu berada dalam urutan tertentu
pula.
DASD dapat digunakan sebagai penyimpanan sequential (berurutan). Dalam
hal ini, record DASD dibaca dan ditulis dengan cara yang sama seperti
pada tape magnetis, yaitu record harus dibaca atau ditulis secara urut.
- Penggunaan DASD
Kekurangan trail audit otomatis yang dilakukan oleh file master lama
akan menyebabkan pemakai DASD untuk secara berkala mengkopi file DASD ke
dalam tape magnetis.Hal ini disebut dumping the file. Tape berfungsi
sebagai file backup.
Penggunaan DASD lain yang terkenal adalah sebagai media penyimpanan
intermediate untuk mengisi data yang semi terproses. DASD dapat juga
digunakan sebagai media input dengan cara yang sama seperti pada tape
magnetis.
- Teknologi DASD yang Lain
4. Pengaruh Peyimpanan Sekunder Pada Pemrosesan
Ada
dua cara untuk memproses data, menjalankan transaksi secara terpisah,
atau menggabungkan beberapa transaksi dan memprosesnya secara
bersama-sama sebagai batch. Bila tiap transaksi diproses secara
terpisah, proses ini dikenal sebagai online processing (pemrosesan
online). Aplikasi perusahaan terutama dipengaruhi oleh jenis pemrosesan
yang dilakukan. Aplikasi menentukan jenis penyimpanan sekunder yang
dikehendaki. Kemudian, bila penyimpanan dihubungkan ke CPU, pemrosesan
yang diawali penyimpanan akan terjadi.
- Pemrosesan Batch
Pemrosesan
batch telah digunakan lebih lama dari pemrosesan online, namun masih
digunakan terutama untuk sistem pemrosesan data. Kelemahan pemrosesan
batch file adalah adanya kenyataan bahwa file hanya akan berlaku segera
setelah pembaharuan cycle. Hal tersebut berarti manajemen tidak
mempunyai sumber data yang akurat.
- Pemrosesan Online
pemrosesan
online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan
jaman. Terobosan teknologi yang menyebabkan munculnya pemrosesan online
adalah penyimpanan disk (disk storage).
- Sistem Real-Time
Sistem
Real-Time merupakan sistem komputer yang mengontrol sistem fisik yang
mamp merespon secara cepat terhadap status dari sistem fisik tersebut.
Artinya transaksi dilakukan dalam real time (waktu sebenarnya) selagi
transkaksi terjadi. Sistem real-time adalah jenis khusus dari sistem
online.
Sumber referensi :
McLeod, Raymond, Jr., 2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.
Margianti, E. S., dan Suryadi, H. S. 1994. Seri Diktat Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar